Rabu, 21 September 2011

Pada Sahabat Hatiku Tertambat

Maaf sebelumnya
atas kataku sesudahnya
Dulu kuyakin kau temanku
teman pengisi hari-hariku
teman penghibur segala kalutku
 
Andai Kita pernah berikrar
tuk sekadar jadi sahabat
namun tak ada yang salah
jika perasaan dan sukmaku tergoyah
atas semua inginku yang menjelma
 
Dalam setiap doa yang kupanjatkan
dalam setiap kesempatan yang kudambakan
insan dunia yang kurindukan
adalah dirimu duhai sahabat
 
Tingkahmu, beragamamu, ucapmu, juga ragamu
seolah jawaban semua mimpiku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar